Kamis, 23 April 2009

Apa “Dosa” kantong plastik sehingga kita harus mengurangi pemakaian kantung plastik? (dari blognya bapak isroi lagi)

  • Kantung plastik tergolong ‘barang sekali pakai’ sehingga memperbanyak sampah. Kalau kita belanja bulanan di toko atau supermarket, sekali belanja kita akan ‘dihadiahi’ paling sedikit 4 kantung plastik dalam berbagai ukuran.
  • Jakarta menghasilkan sekitar 6.000 ton sampah setiap hari, yang lebih dari setengahnya adalah sampah non-organik terutama plastik.
  • Sampah kantong plastik yang dibuang di jakarta dapat menutupi 26000 lapangan sepakbola.
    Plastik baru bisa terurai dalam waktu 500 – 1000 tahun, sehingga jika tercecer di tanah akan merusak lingkungan: menghambat resapan air, menyebabkan banjir, dan merusak kesuburan tanah.
  • Pemerintah Bangladesh melarang kantung plastik karena dianggap sebagai penyebab banjir karena menyumbat saluran pembuangan air di musim hujan.
  • Sekitar 3% plastik di dunia berakhir sebagai sampah yang terapung-apung di permukaan air, termasuk laut yang menyebabkan kematian banyak ikan paus dan penyu, kerana sampah plastik tersangkut di pencernaan mereka.
  • Hanya 1% saja kantung plastik bekas yang dapat didaur ulang, terutama karena sulitnya memilah berbagai jenis plastik yang digunakan dan tak sebanding dengan biaya recycle dengan harga jual produk recycle, sehingga hampir semua kantung plastik tinggal menjadi sampah. PEMULUNG SAJA OGAH AMBIL SAMPAH KANTUNG PLASTIK!
  • Untuk memproduksi plastik, setiap tahunnya diperlukan 12 juta barel minya yang menghasilkan emisi gas rumah kaca perusak lapisan ozon.
  • Pemerintah Bhutan melarang kantung plastik dan rokok karena memandang produk itu membuat warganya tidak bahagia.

0 komentar:

Posting Komentar